Sabtu, 10 Mei 2008

sibling rivalry

Sibling Rivalry.............apaan tuh?

Pernah punya anak, adik, tetangga, anak temen, cucu.........., yang tadinya manis-manis saja, tiba-tiba setelah punya adik baru........menjadi rewel, minta makan nangis dan minta disuapin, padahal biasanya sudah bisa makan sendiri. Mau minum teriak-teriak padahal tadinya sudah bisa mengambil sendiri. Mandi jadi hal yang menyulitkan, karena harus dikejar-kejar, minta dimandikan seperti adek bayinya?

Kalau jawabannya ya, ini yang dinamakan kecemburuan pada saudara sendiri atau istilah kerennya 'Sibling Rivalry'. Kada dari rasa persaingan, iri, cemburu pada saudara ini memiliki tingkatan yang sangat bervariasi, dari yang sekedar ucapan, minta perlakuak yang sama dan merepotkan sampai pada pembunuhan. Mungkin kedengarannya sadis, tetapi beberapa kasus pembunhan terjadi karena kondisi ini, dimana sudah mencapai pada level gangguan jiwa. Perasaan diabaikan, dibuang, dikhianati karena keberadaan saudaranya, merupakan hal yang menekan sesorang.

Mengapa terjadi? Tidak ada hal yang persis sama mengenai latar belakangnya, karena setiap orang akan memiliki pengalaman dan situasi serta pola asuh yang berbeda, yang membentuknya menjadi seperti saat ini. To be contunued……………

Indigo

Indigo ...........

Berbeda, tetapi Bukan Anak "Aneh"

Jakarta, Kompas




SEPANJANG perjalanan menuju rumah nenek, Ardi, sebut saja begitu,
seperti tidak bergerak. Wajahnya pucat pasi. Ia terus menutupi
telinganya. Sang ibu tak berani mengusik anak sulungnya.
"Saya sebenarnya heran, kok Ardi nangisnya sampai begitu waktu
mendengar kabar ibu saya meninggal. Enggak seperti anak kecil lain
yang kehilangan neneknya. Sedih ya sedih, tapi enggak gitu-gitu
amat," ujar Dewi.
BEGITU turun dari mobil, Ardi seperti terkesima melihat sesuatu di
pintu masuk. Ketika mencium jenazah neneknya, tiba-tiba ia kembali
menutupi telinganya dan tampak ketakutan. Pandangannya terus menuju
ke luar pintu. Setelah itu Ardi mengatakan kepalanya sakit, dan
tidak ikut ke makam.
Menjelang tengah malam, Ardi menanyakan apakah ibunya mendengar
suara petir siang tadi. Sang ibu menjawab, "Tidak." "Masak Mama
enggak dengar, kan keras sekali dan terus- terusan, Ma," kata Dewi
menirukan ucapan Ardi saat itu. "Sehabis itu Ardi menceritakan
semuanya," lanjut Dewi. Selain petir, Ardi melihat burung besar di
pintu rumah sang nenek. "Burung itu enggak pergi-pergi," ujar Ardi
seperti ditirukan Dewi.
Saat mencium neneknya, Ardi melihat sang nenek berjalan menuju
sebuah gerbang. Saat itu Ardi mendengar suara petir lagi, yang lebih
keras dari sebelumnya, dan ia menyaksikan neneknya melangkah
melewati gerbang, terus berjalan menuju tempat yang ia katakan
"indah sekali".
Peristiwa itu bukan yang pertama, sehingga Dewi dan suaminya tidak
lagi terkejut mendengar penuturan anak mereka. "Dia sering melihat
macam- macam, tetapi biasanya diam. Ia hanya mau berbicara
sesudahnya, pelan-pelan dan hanya kepada orang tertentu," sambung
Dewi.
Usia Ardi kini menjelang 10 tahun. Di sekolah ia termasuk cerdas.
IQ-nya antara 125-130. "Tapi gurunya bilang ia suka bengong di
kelas," sambung Dewi. Kepada ibunya, ia bercerita melihat
macam-macam di sekolah, yang tidak bisa dilihat orang lain, di
antaranya anak tanpa anggota badan, dan ia merasa sangat kasihan.
Suatu hari saat belajar di rumah ia tersenyum. Ketika ditanya oleh
sang ibu, ia mengatakan ada anak persis sekali dengan dirinya. Hari
berikutnya ia bercerita, anak itu datang di sekolahnya. Ketika
ditanya di mana ia tinggal, anak itu menjawab, "Di sana," sambil
telunjuknya menunjuk ke arah atas. "Ada apa di sana?" tanya Ardi.
Anak itu menjawab, "Ada orang gede- gede buanget. Anak itu omongnya
juga medhok lho Ma, kayak aku, persis," tutur Ardi seperti
diceritakan kembali oleh Dewi. Tentu tak ada orang lain melihat
"anak itu" kecuali Ardi.
Dewi dan suaminya memahami apa yang terjadi pada Ardi dan juga
adiknya. Beberapa anggota keluarganya juga memiliki kepekaan lebih
dibandingkan dengan orang kebanyakan. Pada Ardi hal itu sudah
terdeteksi saat masih bayi. "Kalau dengar suara azan, Ardi tampak
mendengarkan dengan penuh konsentrasi," kenang Dewi. Menjelang usia
1,5 tahun, Ardi membaca kalimat syahadat secara sambung-menyambung
seperti wirid. Sesudah bisa jalan, sebelum usia dua tahun, ia mulai
mengambil sajadah sendiri, memakai sarung sendiri dan membuat
gerakan seperti orang shalat, meskipun bukan waktu shalat.
Toh tingkah laku Ardi membuat Dewi merasa agak risau. "Ia melihat
dan mendengar apa saja yang orang lain enggak bisa lihat dan enggak
bisa dengar," katanya. Ia tidak menceritakan situasi anaknya itu
pada setiap orang di luar keluarga. "Kalau enggak percaya bisa-bisa
anak itu dianggap berkhayal," lanjutnya.
Dewi tidak mengecap anaknya berkhayal, karena dalam beberapa hal ia
juga memiliki kepekaan itu, meski hanya sampai tingkat tertentu.
"Suatu sore, sehabis shalat, saya merasa ada bayangan putih. Ardi
rupanya juga melihat karena ia tersenyum. Dia bilang, ’Ma, ada yang
ngikutin, perempuan. Tapi orangnya baik sekali.’ Ketika saya tanya
siapa, Ardi tidak menjawab."
Suatu hari, Dewi membaca majalah yang menulis tentang tanda-tanda
anak indigo. "Lha saya pikir kok persis sekali sama anak saya. Lalu
saya berusaha menemui dr Erwin di Klinik Prorevital."
ANAK-ANAK dengan kemampuan seperti Ardi bukan hal yang baru di
dunia, tetapi fenomenanya semakin jelas 20 tahun terakhir ini.
Beberapa film mengisahkan kemampuan anak dan manusia dewasa dengan
kemampuan semacam itu, di antaranya The Sixth Sense, dan film-film
seri seperti The X Files.
Menurut dr Tubagus Erwin Kusuma SpKj, psikiater yang menaruh
perhatian pada masalah spiritualitas, anak-anak seperti itu semakin
muncul di mana-mana di dunia, melewati batas budaya, agama, suku,
etnis, kelompok, dan batas apa pun yang dibuat manusia untuk
alasan-alasan tertentu.
Fenomena itu menarik perhatian banyak pihak, karena dalam paradigma
psikologi manusia, anak-anak itu dianggap "aneh". Pandangan ini
muncul karena selama ini kemanusiaan telanjur dianggap sebagai hal
yang statis, tak pernah berubah. "Padahal, semua ciptaan Tuhan
selalu berubah," ujar dr Erwin.
Sebagai hukum, masyarakat cenderung memahami evolusi tapi hanya
untuk yang berkaitan dengan masa lalu. "Fenomena munculnya anak-anak
dengan kemampuan seperti itu merupakan bagian dari evolusi kesadaran
baru manusia, yang secara perlahan muncul di bumi, terutama sejak
awal milenium spiritual sekitar tahun 2000 yang disebut Masa Baru,
The New Age, atau The Aquarian Age. Semua ini merupakan wujud
kebesaran Allah," tegas Erwin.
Fisik anak-anak indigo sama dengan anak-anak lainnya, tetapi
batinnya tua (old soul) sehingga tak jarang memperlihatkan sifat
orang yang sudah dewasa atau tua. Sering kali ia tak mau
diperlakukan seperti anak kecil dan tak mau mengikuti tata cara
maupun prosedur yang ada. Kebanyakan anak indigo juga memiliki indra
keenam yang lebih kuat dibanding orang biasa. Kecerdasannya di atas
rata-rata.
Istilah "indigo" berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila.
Warna ini merupakan kombinasi biru dan ungu, diidentifikasi melalui
cakra tubuh yang memiliki spektrum warna pelangi, dari merah sampai
ungu. Istilah "anak indigo" atau indigo children juga merupakan
istilah baru yang ditemukan konselor terkemuka di AS, Nancy Ann
Tappe.
Pada pertengahan tahun 1970-an Nancy meneliti warna aura manusia dan
memetakan artinya untuk menandai kepribadiannya. Tahun 1982 ia
menulis buku Understanding Your Life Through Color. Penelitian
lanjutan untuk mengelompokkan pola dasar perangai manusia melalui
warna aura mendapat dukungan psikiater Dr McGreggor di San Diego
University.
Dalam klasifikasi yang baru itu Nancy membahas warna nila yang
muncul kuat pada hampir 80 persen aura anak-anak yang lahir setelah
tahun 1980. Warna itu menempati urutan keenam pada spektrum warna
pelangi maupun pada deretan vertikal cakra, dalam bahasa Sansekerta
disebut cakra ajna, yang terletak di dahi, di antara dua alis mata.
"Itulah mata ketiga," ujar dr Erwin. The third eye itu, menurut dia,
berkaitan dengan hormon hipofisis (pituary body) dan hormon epificis
(pineal body) di otak. Dalam peta klasifikasi yang dibuat Nancy,
manusia dengan aura dominan nila dikategorikan sebagai manusia
dengan intuisi dan imajinasi sangat kuat.
"Letak indigo ada di sini," jelas Tommy Suhalim sambil menjalankan
perangkat teknologi pembaca aura, aura video station (AVS). Alat
yang protipenya dibuat oleh Johannes R Fisslinger dari Jerman tahun
1997 ini lebih canggih dibandingkan perangkat teknologi serupa yang
ditemukan Seymon Kirlian tahun 1939, dan Aura Camera 6000 yang
dibuat Guy Coggins tahun 1992 berdasarkan Kirlian Photography.
Tom menunjukkan titik berkedip berwarna nila tua, sangat jelas di
antara kedua mata Vincent Liong (19). Murid kelas dua tingkat SLTA
di Gandhi International School itu sudah menulis buku pada usia 14
tahun dan bukunya diterbitkan oleh penerbit terkemuka di Indonesia.
Buku Berlindung di Bawah Payung itu merupakan refleksi, berdasarkan
kejadian sehari- hari yang sangat sederhana.
Pergulatan pemikiran yang muncul dalam tulisan-tulisannya kemudian
seperti datang dari pemikiran orang bijak, dan menjadi bahan
pembicaraan. Pemilihan angle-nya tidak biasa, dan hampir tidak
terpikir bahkan oleh orang dewasa yang menekuni bidang itu.
Belakangan ia banyak menulis soal spiritual, namun tetap dilihat
dalam konteks ilmiah dan rasional.
Mungkin karena minatnya yang sangat besar pada dunia tulis-menulis,
Vincent tidak terlalu berminat dengan beberapa mata pelajaran di
sekolahnya. Orangtuanya yang tergolong demokratis pun sering tidak
mengerti apa yang diingini anaknya yang ber-IQ antara 125-130 ini.
"Dia keras kepala. Kemarin ia tidak mau ikut ujian matematika,"
sambung Liong, ayahnya.
Vincent mengaku "takut" pada matematika sejak kecil, tapi mengaku
disiplin pada aturan mainnya sendiri. "Sejak kecil aku bingung pada
dogma satu tambah satu sama dengan dua. Aku juga bingung dengan ilmu
ekonomi karena dalam realitas sosial berbeda," tegas Vincent.
Toh sang ibu sudah menengarai keistimewaan anaknya sejak bayi. Waktu
SD, Vincent biasa bergaul dengan gurunya, dan orang-orang setua
gurunya. Pertanyaannya banyak dan sangat kritis. "Saya langganan
dipanggil guru bukan hanya karena anak itu sulit. tetapi juga karena
karangan-karangannya membuat guru-gurunya kagum," ujar Ny Ina.
Vincent sudah menulis tentang teleskop berdasarkan pengamatan dan
referensi pada usia SD. "Di rumah ia membawa ensiklopedi yang besar-
besar itu ke kamarnya," ujar Ny Ina. "Kamarnya kayak kapal pecah.
Tidurnya dini hari karena menulis," sambung Liong. "Saya sering
meminta agar ia menyelesaikan pendidikan formalnya dulu, karena
bagaimanapun itu sangat penting," lanjut Liong.
"PENDIDIKAN formal sangat penting karena anak-anak indigo harus
membumikan ’ilmu langitnya’ untuk kebaikan manusia. Bukan
sebaliknya," ujar Rosini (40). Ia menganjurkan, agar anak-anak yang
memiliki kemampuan berbeda itu tidak dieksploitasi oleh orangtua dan
lingkungannya untuk mencari nomor togel atau menjadi dukun atau
klenik. "Bukan itu misi anak-anak indigo," tegas Rosi.
Anak-anak itu sebenarnya punya mekanisme pertahanannya sendiri.
Annisa, misalnya. Gadis kecil berusia 4,5 tahun ini tiba-tiba
berbicara dalam bahasa Inggris beraksen Amerika begitu ia bisa
bicara pada usia 2,5 tahun. Padahal orangtuanya tidak berbahasa
Inggris dengan baik. Meski tampak menggemaskan, dalam banyak hal ia
berbicara dan bersikap seperti orang dewasa, bahkan menyebut dirinya
"orang Amerika" karena "datang dari Amerika". Nisa menyebut ibunya,
Yenny bukan dengan panggilan mama.
Kemampuan melihat dan mendengar Nisa sangat tajam pada pukul 23.00
sampai dini hari. Tetapi kalau secara sengaja diminta memperlihatkan
kemampuannya, ia akan menolak dengan tidak memperlihatkan kemampuan
itu sehingga ia tampak seperti anak-anak lainnya," ujar Yenny. Kata
sang ibu, Nisa tidak mudah bersalaman dengan orang. Ia seperti tahu
orang yang suka pergi ke dukun atau memakai jimat. Namun sebagai
anak-anak Nisa juga suka menyanyi dan bermain.
Jenis dan kemampuan anak indigo bermacam-macam. Meski memiliki
kepekaan yang kuat, kepekaan mendengar dan melihat sesuatu yang
tidak didengar dan dilihat orang kebanyakan, berbeda-beda
gradasinya.
Menurut Lanny Kuswandi, fasilitator program relaksasi di Klinik
Prorevital, mengutip dr Erwin, "Ada tipe humanis, tipe konseptual,
tipe artis, dan tipe interdimensional. Pendekatan terhadap mereka
juga berbeda-beda," sambungnya.
Namun karena dianggap "aneh", tak jarang diagnosisnya keliru dan
penanganannya lebih bersandar pada obat-obatan. "Ada anak indigo
yang dianggap autis, ADHD (Attention-Deficit Hyperatictve Disorder)
maupun ADD (Attention Deficit Disorder). Padahal tanda-tandanya
berbeda," sambung Erwin. Kekeliruan semacam ini juga terjadi di AS,
karena banyak ahli menganggap anak-anak itu menderita "gangguan"
yang harus dihilangkan.
"Saya beberapa kali pergi ke psikolog dan psikiater," ujar Rosini.
Profesional di suatu perusahaan swasta terkemuka itu suatu saat
dalam hidupnya merasa sangat terganggu oleh suara-suara itu.
Orangtuanya juga merasa anaknya "aneh" karena kerap memberi tahu
peristiwa yang akan terjadi, tetapi menolak mengakui kemampuan anak
itu.
"Dalam tes yang dibuat oleh mereka, saya dinyatakan sehat. Tidak ada
gangguan apa pun," sambung Rosini. Sebaliknya, ia melihat psikolog
dan psikiater yang melakukan tes terhadap dirinyalah yang
bermasalah. Ia juga pernah mencoba mencari paranormal untuk membuang
kemampuannya itu, meski suara-suara itu mengatakan "jangan".
Akhirnya Rosi berdamai dengan dirinya dan mengembalikan kemampuannya
sebagai wujud kebesaran Allah SWT, dengan berusaha untuk terus
mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Karena itu ia ingin membantu
orangtua dengan anak-anak indigo agar anak- anak itu tidak melewati
masa pencarian yang rumit seperti dirinya.
Indigo children, menurut Erwin, bukan fenomena terakhir, karena akan
lahir anak-anak yang disebut sebagai crystal children. "Anak-anak
dengan warna dasar aura, bening dan lengkap. Mereka lahir dari
orangtua yang spiritual."
Mungkin Cita (9) termasuk anak itu. Keluarganya, sampai
nenek-neneknya, spiritualis. Ia bisa melihat sinar dan malaikat di
rumah ibadah, khususnya ketika orang-orang sedang berdoa. Ini hanya
salah satu kemampuan "melihat" milik anak yang selalu mendapat
rangking di sekolah itu. Cita tahu kapan hujan akan turun hari itu
dan sebaliknya, meskipun mendung sudah menggantung.
"Ia menjadi teman dan penasihat kami, bapak-ibunya. Di sekolah, di
keluarga besar kami, terasa ia menebarkan aura kedamaian dan
kebahagiaan. Anak itu sangat tenang dan pemaaf," ujar ibunya, Ny
Dita. (MH)

Big Paper SIT

IMPLEMENTASI SISTEM ON-LINE SELURUH KANTOR CABANG SEBAGAI TITIK LAYANAN DI PT CHANDE

PROFIL PERUSAHAAN

PT Chande (bukan nama aslinya) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri perbankan, yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Fokus Area yang menjadi fokus bisnis dari PT Chande adalah UMKM dan Consumer Banking. Dengan lebih kurang 5000 titik layanan, PT Chande, sekitar 50% dari seluruh cabang yang dimilikinya sudah terhubung secara virtual (on-line), dan secara bertahap akan meng on-line kan seluruh titik layanan yang dimilikinya. Pada tahun 2007 telah di on-line kan sebanyak 700 kantor cabang, dan pada tahun ini sedang dalam proses on-line 1000 kantor cabangnya. Hal ini dianggap penting, karena tersebarnya titik layanan di seluruh wilayah Indonesia merupakan ‘competitive advantage’ yang dimilikinya, yang tidak dimiliki perusahaan lain yang sejenis. Namun dengan meningkatnya persaingan di industri perbangkan, maka banyak saja tidak cukup, namun kastemer harus dapat menikmati layanan yang paling tidak setara dengan para pesaingnya, namun sampai ke wilayah yang tidak terjangkau oleh pesaing. Selain itu dengan meng on-line kan seluruh cabangnya, maka akan banyak sekali business opportunity yang dapat diraih oleh PT Chande.

SISTEM IT YANG DIIMPLEMENTASIKAN

Sistem yang akan diimplementasikan adalah sistem yang akan meng on-line kan seluruh kantor cabang PT Chande di seluruh Indonesia. Aplikasi utama yang digunakan adalah ‘core banking system’ Core Banking System yang diimplementasikan untuk sistem on-le ini disebut dengan ‘chande-nets’, yang hanya dapat diperasikan pada kantor-kantor yang sudah di on-line kan. Sedangkan untuk kantor-kantor yang belum on-line, core banking system yang digunakan disebut dengan Sistem Teller Unit (STU.

Analisis Implementasi Sistem IT

Analisis impelemtasi sistem on-line pada PT Chande ini, akan dibahas dari 3 pendekatan komponen Information System yaitu Information Technology, Business Process dan People (berkaitan dengan Change Management).

Dampak dari implementasi sistem on-line pada ke 3 komponen IS dibandingkan dengan kondisi sebelumnya adalah sebagai berikut :

Off Line

On Line

  • Kapasitas server kurang
  • Tidak emnggunakan perangkat komunikasi
  • Kantor Cabang tidak terhubung dengan kantor pusat
  • Aplikasi core banking untuk off-line : STU
  • Ada perbedaan layanan di tiap kantor
  • Data ada hanya di kantor tersebut
  • Kode buku tabungan local
  • Produk lebih sedikit (berbeda)

  • SOP lebih sedikit

  • Kapasitas Server lebih baik
  • Menggunakan Perangkat komunikasi V-Sat
  • Terhubungnya Kantor Cabang dengan kantor pusat
  • Aplikasi baru untuk on-line : Chande-nets dll
  • Layanan sama dengan kantor lain
  • Data-data pelanggan dikonversi ke sistem baru (data center)
  • Buku Tabungan dengan kode baru
  • Produk baru lebih banyak (sama) : kartu kredit, ATM , dsb
  • Lebih Banyak SOP (banyak produk baru)- perubahan business process

Information Technology

Impelentasi sistem on-line yang di PT Chande meliputi dua komponen IT yaitu hardrware dan software :

Hardware : Penggantian server baru yang lebih baik kapasitasnya, V-sat,

Komputer dengan spesifikasi yang sesuai,

Software : Aplikasi utama yaitu core banking untuk on-line yaitu : ‘Chande-

Nets dan aplikasi lainnya yang mendukung layanan 0n-line

Business Process

Implementasi sistem on-line tentu saja membawa perubahan pada proses bisnis, yaitu penambahan SOP yang lebih banyak dikarenakan penambahan produk yang lebih bervariasi. Dengan terhubungnya kantor tersebut dengan kantor lainnya dan kantor pusat, maka data yang tadinya hanya ada di kantor tersebut, menjadi data yang terpusat dan dilakukan dengan konversi data lama ke sistem baru. Bagi kastemer, dampak perubahan proses bisnis ini adalah, digantikannya kode account dengan yang baru, dengan digantikannya buku tabungan lama dengan buku baru. Perubahan yang sangat signifikan pada proses binis adalah aktivitas yang dilakukan di salah satu kantor, akan mempengaruhi data di kantor pusat dan kantor lain yang terhubung. Oleh karena itu khusunya bagi para karyawan, perubahan proses binis ini khusunya dengan bertambahnya System Operating Procedure (SOP), maka kompetensi mereka pun harus di upgrade untuk dapat menjalankan sistem yang baru dengan baik.

People (Change Management)

Perubahan pada dua komponen IT diatas, tentu saja akan membawa dampak pada peoplenya. People disini menyangkat internal (karyawan), maupun eksternal (nasanah atu kastemer).

Bagi karyawan, maka perubahan proses bisnis dan adanya aplikasi-aplikasi baru maupun perangkat keras baru, membutuhkan peningkatan dalam kompetensinya untuk dapat menangani dengan baik. Lack of competence merupakan salah satu hal yang akan memunculkan resistensi. Oleh karena itu, manajemen berinvestasi untuk pelatihan baik yang menyangkut perubahan mindset maupun pelatihan teknis berupa peningkatan skill atau pembentukan skill baru. Pelatihan dilakukan dengan dua tahap yaitu : pelatihan klasikal yang dilakukan terpusat di pusat pelatihan yang dimiliki PT Chande, maupun On The Job Training, yang dilaksanakan di lapangan secara langsung dengan dipandu oleh instruktur dalam menangani kasus riil di lapangan.

Bagi Kastemer, perubahan sistem ini dampaknya yaitu perubahan account dan bertambahnya fasilitas baru yang ada maupun produk-produk baru yang lebih banyak. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan maupun retain terhadap pelanggan lama, maka dilakukan beberapa aktivitas yaitu : edukasi dan promosi kepada pelanggan melalui brosur, poster, penggantian buku baru, dan penjelasan-penjelasan secara proaktif terhadap nasabah yang datang baik tentang perubahan yang terjad, produk baru yang bertambah, dan cara penggunaan fasilitas layanan baru serta benefitnya bagi pelanggan.

Penanganan change management khususnya bagi people merupakan bagian dari project on-line secara keseluruhan, dibawah bagian SDM.

IT Project Management

Project on-line merupakan project jangka panjang yang dilakukan secara bertahap. Oleh karena itu, project besar ini dibagi lagi ke dalam sub-sub project, yaitu per area. Project ini ditangani oleh tim lintas fungsi yang terdiri dari : Divisi IT, Renstra (Perencanaan Strategis), Divisi Operasional, dan Kantor Wilayah. Project ini dibawah kendali Project Management Officer (PMO) yang merupakan bagian dalam structural

Implementasi IS dilakukan dengan beberapa cara, baik leasing, buying), maupun untuk membangun sendiri sistem oleh internal perusahaan . Pembangunan sistemnya (sebagian menggunakan tenaga internal sebagian lagi outsource). Perangkat keras sebagian membeli seperti computer dan server, maupun leasing seperti V-Sat).

Strategi Implementasi

Strategi implementasi yang dipilih oleh PT Chande adalah proses penggantian langsung sistem lama ke sistem baru, dengan menjalankan sistem baru dan pada saat itu juga mengganti dan menghentikan sistem lama atau disebut dengan cutover strategy.

Implementasi dilakukan dengan metode yang disebut piloting, yaitu uji coba langsung pada real transaksi dengan sistem yang baru dan langsung mengganti sistem lama. Piloting dipandu oleh mentor dari pusat, petugas atau user langsung melakukan sistem baru pada transaksi dengan produk dan sistem baru, Jika petugas masih belum paham , maka mentor akan langsung memback-up dan menjelaskan secara langsung. Proses ini hanya berlangsung dalam 2 hari. Karyawan ybs, sebellumnya sudah mendapatkan pelatihan yang cukup.

. Proses dari instalasi sampai dengan selesai piloting memakan waktu 7 hari (sudah termasuk 2 hari untuk piloting).

Kesimpulan

PT Chande merupakan sebuah bank, yang memiliki competitive advantage yaitu ketersebaran poit of service nya diseluruh wilayah Indonesia, sampai ke tingkat kecamatan. Banyak dan tersebarnya titik layanan saja dirasa tidak cukup untuk dapat berkompetisi dengan perusahaan sejenis sekarang dan di masa yang akan datang. Oleh karena itu untuk menjadikan PT Chande tetap terjaga eksistensinya, yaitu mampu bersaing dengan kompetitornya dan menangkap business opportunity yang masih ada, maka dilakukan 0n-line –isasi kantor cabangnya yang berjumlah sekitar 5000 buah.

Implementasi sistem IT tidak hanya sekedar mengimplementasikan perangkat lunal dan keras (software dan hardware saja, namun harus juga mengelola komponen lain dari Information system yaitu proses bisnis dan manusianya, karena perubahan salah satu dari ketiga komponen IS ini, akan memperngaruhi yang lainnya. Dari hasil analisis terhadap implementasi sistem 0n-line di PT Chande, maka dapat
dilihat bahwa perusahaan memperhatikan dan mengelola dengan baik ketiga unsure tersebut. Hal ini dapat dilihat dari dibentuknya tim lintas fungsi yang menangani dari mulai proses instalasi, piloting sampai dengan evaluasinya, yang tidak hanya berkaitan dengan IT saja, tetapi juga bagaiman merubah cara kerja user dengan adanya perubahan proses bisnis yang terjadi. Sosialisasi, pelatihan dan pemantauan dilakukan untuk mengelola people sebagai bagian dari Information System. Selain internal user (karyawan), dilakukan juga proses edukasi terhadap kastemer melalui brosur-brosur yang menjelaskan produk baru sebagai dampak dari perubahan yang terjadi, juga dengan proaktivitas dari para fronliner yang menjelaskan perubahan yang terjadi dan benefit apa yang bisa dirasakan oleh kastemer.

Referensi :

Interview dengan nara sumber internal dan website

Martin. E.W, Brown, C.V, De Hayes, D.W., Hoffer, J.a., Perkins, W.C. 2004. Managing Information Technology. Edisi kelima. Prentice Hall.

Jumat, 11 April 2008

obsesive

Apa mungkin dia terobsesi...............???
seorang teman menceritakan kisahnya..........sambil terbata-bata....."kirain udah lebih dari 5 tahun menghilang........ga akan dateng lagi. Aku takut, baru aja aku bisa lepas dari mimpi buruk. Setelah ga pernah muncul lagi dalam kehidupanku, aku pikir udah ga akan ada lagi mimpi buruk, dan baru saja aku bisa menikmati hidup tanpa mimpi burukku.
19 tahun dia menghantui hidupku chan.......19 tahun.......kebayang kan? Ya....kebayang....trus?

tunggu lanjutannya.................